otomatis

mendaki gunung kawi (part 2)

Kami mencoba mendaki gunung kawi meski terkena cukup angker, toh kami punya pemandu yang cukup handal salah satu kawan ku. Zazun namanya. Kami packing dan persiapan di kampus berangkat dengan APV kampus di antar bapak Hery dosen kemahasiswaan kami. Kami berangkat pagi. Sampai di gerbang kawisari kami harus istirahat berjalan hingga perkebunan teh senggrong. Disanalah kami mempersiapkan segalanya sebelum melangkah memuncak. Kami berangkat cukup sore, sehingga memaksa kami untuk membangun tenda di pos 1. Selain gelap, hujan deras juga mengguyur kami sehingga memaksa malam itu kami berkemah. Pagi2 kami bergegas untuk melanjutkan perjalanan, namun hari keburu sore sehingga kembali lagi kami tak bisa mencapai puncak dan harus puas di pos ke 5. Selain hujan yang cukup deras, badai gunung juga mengahajar kami. Kami akan memuncak esok hari.



Pagi hari cuaca cukup tenang meski kabut tak dapat menghilang. Tenda kami biarkan tetap di pos 5, tim di bagi 2. Ada yang memuncak sambil mencari air, ada yang tunggu tenda. Karena saya belum pernah mencapai puncak, saya memilih untuk ikut ke puncak bersama beberapa kawan yang lain. Seperti halnya di pos 5, kabut tebal dan angin kencang namun dengan kualitas lebih besar menerpa kami. Dingin sekali di puncak kawi, sayang cuaca hari itu berkabut tebal sekali sehingga sulit untuk menikmati panorama gunung kawi. Seperti ini
gambarnya.
-->

Cukup lama kami di puncak dan pos 5. Kami mecoba bertahan sejenak menunggu agar badai agak reda dan cuaca membaik sebelum pulang. Hari semakin sore, Namun badai malah kian membesar, dan hujan malah turun dengan derasnya. Sementara itu, bekal makanan juga sudah habis, hari semakin malam, tempat ini juga angker. lantas, Bagaimana nasib kami? Tunggu di mendaki gunung kawi part 3.